
Cinta.
Bagaimana lagi aku harus menginterpretasikannya?
Menunjukkan
bahwa yang aku rasa sungguh cinta! Yang adanya bersama degup jantung, aromanya
terekam jelas, alurnya terbaca tegas…
sekalipun jika cinta adalah air, ia
pernah kubiarkan hangus menjadi buih…
usiaku bukan belum layak untuk mengakuinya,
kepada Sang Pencipta Rasa, izinkan aku ungkapkan...
bismillahirrahmanirrahim
dengan nama Tuhan yang pengasih dan penyayang..
dalam surat cinta 3 lembar, berbungkus amplop coklat. Saat kita masih terlalu dini menangani cinta. tak berkapasitas menghadapinya. tetapi kita belum terlambat,
waktu membuka kesempatan untuk kita menyadarinya.
aku cermati surat 1 tahun 7 bulan lalu.
aku sadari jauh kebodohanku, memahami isi hatimu lewat kata demi kata.
"aku sakit setengah jiwa...semakin cinta"
sungguh dia yang terkutuk terus mendorong kita hingga celaka... maafkan segala tingkah lakuku.
"maaf jika yang aku berikan tidak bermutu, aku merasa spesial saat kamu kagumi" bukankah begitu yang dilakukan para pencinta? semua indah di matanya, tanpa kurang tanpa cacat.
"cintai aku secara sederhana..."
topik ini membuat kamu terbata menuliskannya. kecemasanmu, jelas tergambar
"ini belum saatnya..."
aku pahami secara kompleks, ungkapan penuh kehati-hatian, takut akan kehilangan
"terlalu berlebihan ungkapan 'kau segalanya bagiku'. Kehadiranku tidak merubah hierarki cintamu kepada Sang Rabb, keluarga dan sahabat..."
"it's complicated! i can't even draw it"
"kenapa Adam as. gelisah sewaktu ia tinggal di dalam syurga? padahal semua yang ada di syurga adalah hidangan terbaik yang pernah ada. Gelisah itu urusan hati.
Ia merasa ada yang belum melengkapi.
untuk mengasihi dan dikasihi,
dicintai dan mencintai,
dirindukan dan merindukan.
kemudian Allah memberinya anugerah kehidupan, perasaan teduh jiwanya, alasan pengorbanan, mata air kasih sayang, seorang makhluk lembut bernama Hawa
dan dia seorang 'wanita'..."
jika bagian hidupku ini mengajarkan tentang cinta.
Ya, terpenuhi sudah.
kita sama-sama belajar mencintai dan dicintai Allah
ending-nya tidak diraba, jelas keikhlasan kuncinya
Semuanya yang kurasa cukup,
hanya CintaNya yang kita butuhkan.
aliran CintaNya yang membuat hidup
bernafas bukan tanpa alasan
bergerak bukan tanpa manfaat
dan bukan pertemuan lagi yang kita harapkan
bukan dunia lagi yang kita inginkan.
bukan sebatas mimpi kecil seumur bumi,
jika kita mencari yang abadi.